Manchester United (MU) sheva estate sadar bukan nama yang asing bagi mereka yang menyukai sepak bola. Pasalnya klub yang berasal dari Inggris ini merupakan keliru satu klub paling tenar di dunia. Selain pamornya sebagai keliru satu klub besar Inggris, ada fakta-fakta lain seputar MU yang tidak banyak diketahui oleh kalangan awam. Berikut ini adalah fakta-fakta tersebut.
Klub Bernama MU Juga Ada di Luar Inggris
Jika bicara soal MU, maka saat itu juga orang-orang akan langsung mengayalkan klub sepak bola yang bermarkas di kota Manchester, Inggris. Namun tahukah kamu jikalau MU sebenarnya bukanlah hanya satu klub sepak bola yang pakai nama MU? Nun jauh di luar Inggris, ada klub yang di masa lampau dulu pakai nama yang mirip dengan MU. Klub yang bersangkutan sekarang mengusung nama Manchester 62. Namun sebelum saat tahun 2013, klub yang bersangkutan pakai nama Manchester United. Manchester 62 adalah klub sepak bola yang bermarkas di Gibraltar, suatu daratan kecil yang terletak di sebelah selatan Spanyol. Walaupun letaknya berjauhan, Gibraltar secara politis terhitung di dalam lokasi Inggris. Karena tetap tergolong di dalam lokasi Inggris, Gibraltar pun banyak dihuni oleh orang-orang keturunan Inggris. Hal inilah yang jadi alasan kenapa sejumlah penduduk Gibraltar berinisiatif mendirikan klub sepak bola baru yang namanya mirip identik dengan klub MU yang bermarkas di Inggris. Klub selanjutnya formal didirikan pada tahun 1962 dengan nama Manchester United. Supaya mampu pakai nama demikianlah tanpa terjebak sengketa, para pendiri klub MU versi Gibraltar sudah meminta izin terlebih dahulu kepada manajer MU, Sir Matt Busby. Karena Gibraltar sebatas daerah kecil, MU versi Gibraltar cuma beroperasi sebagai klub amatir. Mereka terhitung tidak dulu ikuti turnamen-turnamen sepak bola formal yang diadakan oleh UEFA, badan sepak bola Eropa. Situasi selanjutnya pada akhirnya beralih sehabis pada tahun 2013, Gibraltar di terima jadi anggota baru UEFA. Untuk menghindari timbulnya kebingungan karena sekarang ada 2 klub yang sama-sama pakai nama MU, sejak tahun yang mirip MU versi Gibraltar mengganti namanya jadi Manchester 62.
Manajer Tersukses MU Ternyata Bukan Orang Inggris
MU merupakan keliru satu klub tersukses di Inggris. Pasalnya sudah begitu banyak trofi Liga Inggris yang berhasil dimenangkan oleh klub dengan warna kebanggaan merah ini. Di Eropa, MU terhitung dulu 3 kali memenangkan Liga Champions. Periode keemasan MU yang penuh gelar berlangsung waktu MU dilatih oleh Sir Alex Ferguson, manajer yang sudah memimpin MU sejak tahun 1984 sampai 2013. Yang menarik, Ferguson sendiri ternyata bukanlah orang asli Inggris, melainkan Skotlandia. Baik Inggris maupun Skotlandia sama-sama terhitung sebagai lokasi inggris Raya (United Kingdom). Namun di dalam ranah sepak bola, Inggris dan Skotlandia diakui sebagai 2 lokasi yang tidak serupa karena keduanya mempunyai liga sepak bola dan tim nasionalnya masing-masing. Oleh karena itulah, bukan hal yang aneh jikalau sebelum saat melatih MU, Ferguson lebih dulu melatih klub-klub Skotlandia layaknya St. Mirren dan Aberdeen. Saat melatih Aberdeen, Ferguson berhasil mempunyai klub selanjutnya memenangkan Liga Skotlandia dan Piala Winners Eropa. Karena merasa terkesan dengan kehebatan Ferguson, MU pun menunjuk Ferguson sebagai manajer baru mereka pada tahun 1986. Penunjukan Ferguson terbukti sebagai ketentuan jitu. Ia mengubah kultur skuad MU dari yang awalannya doyan mabuk-mabukan jadi skuad pekerja keras dengan tingkat konsistensi tinggi. Meskipun sudah melatih MU sejak tahun 1986, Ferguson baru berhasil mencapai trofi perdananya sebagai manajer MU pada tahun 1990. Trofi selanjutnya adalah Piala FA. Tahun 1993, MU akhirnya berhasil memenangkan Liga Inggris. Bak air bah yang menerobos bendungan, gelar demi gelar sejak itu terus berdatangan isikan kabinet piala MU. Di Eropa, MU terhitung dulu 2 kali memenangkan Liga Champions pada tahun 1999 dan juga 2008. Tahin 2013, Ferguson memastikan untuk pensiun sehabis berhasil memenangkan liga Inggris di tahun yang sama. Sejak Ferguson pensiun, MU sehabis itu belum dulu kembali memenangkan Liga Inggris.
MU Pernah Menjadi Korban Salah Satu Kecelakaan Pesawat Terparah di Eropa
Tahun 1958 merupakan keliru satu tahun paling kelam di dalam perjalanan sejarah MU dan terhitung sepak bola Eropa. Pasalnha di tahun tersebut, MU jadi korban kecelakaan pesawat yang merenggut begitu banyak korban jiwa. Insiden tragis yang menimpa MU selanjutnya bermula disaat pada tanggal 5 Februari 1958, MU bertanding melawan Red Star Belgrade di kota Belgrade (sekarang jadi ibukota Serbia). Pertandingan selanjutnya merupakan satu dari sejumlah pertandingan yang dihelat di dalam babak perempat final Piala Champions. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan kedudukan imbang 3-3. Karena sebagian hari sebelumnya MU berhasil mengalahkan Red Star dengan skor 2-1 di Inggris, MU unggul di dalam hal agregat dan berhak melaju ke babak semi final Piala Champions. Sesudah bertanding melawan Red Star di Yugoslavia, skuad MU pulang kembali ke Inggris dengan menaiki pesawat. Rencananya sebelum saat pesawat selanjutnya mendarat di Inggris, pesawatnya akan transit lebih dulu di kota Munich, Jerman. Saat pesawat selanjutnya akhirnya tiba di Munich, hujan salju tengah turun dengan lebat. Pada waktu itulah bencana terjadi. Saat pesawat tengah melaju di atas landas pacu, pesawat tergelincir dan lantas menabrak pagar bandara. Akibat bencana ini, sebanyak 20 orang jadi korban tewas. 8 di antara korban tewas merupakan pemain MU, waktu sisanya terdiri dari staf klub, wartawan, dan awak pesawat. Di lain pihak, mereka yang selamat menderita cedera kronis dan wajib dirawat di tempat tinggal sakit.
Negara Ini Pernah Sensor Lambang Klub MU
MU tenar dengan julukan Si Setan Merah (The Red Devils). Julukan itu sendiri diberikan karena pada simbol MU, terkandung gambar setan berwarna merah yang tengah memegang trisula. Lambang setan sendiri digunakan oleh MU sejak tahun 1973 agar klub selanjutnya nampak lebih garang dan semakin ditakuti oleh lawan-lawannya. Namun siapa yang menyangka, simbol MU yang sudah demikianlah ikonik selanjutnya ternyata terhitung sempat jadi sumber masalah baru. Di Iran, stasiun televisi setempat tidak menampilkan simbol MU layaknya yang sepanjang ini kita jumpai. Bukannya menampilkan simbol MU yang menampilkan sosok setan, stasiun televisi Iran justru menampilkan simbol MU versi sebelum saat tahun 1973. Dalam simbol yang dimaksud, sosok setan tidak ada di di dalam logo. Bagian tameng yang sepanjang ini jadi daerah ditampilkannya gambar setan cuma menampilkan gambar 3 garis tebal dan miring yang berwarna kuning. Usut mempunyai usut, hal selanjutnya ternyata dilakukan karena Iran melarang simbol-simbol berunsur setan. Kebetulan Iran merupakan negara yang pakai keputusan berbasis hukum agama. Atas karena itulah, simbol setan yang digunakan oleh MU ikut terkena imbasnya. Saat ada pembahasan seputar MU oleh tempat setempat, simbol setan MU disensor dengan cara diganti kenakan simbol MU versi lawas. Hal selanjutnya tak pelak mengundang aneka macam komentar dari netizen yang tinggal di luar Iran.